Kuliner Nusantara Di Restoran Madame Lily

informasirestoranindo - Mendengar namanya, pasti tak ada yang menyangka jika restoran ini kental dengan sajian nusantara. Dan yang tak kalah mengejutkan, restoran yang terletak di mal besar di tengah kota Jakarta ini juga menyediakan kuliner street food lokal atau dikenal dengan jajanan pinggir jalan.

Kuliner Nusantara Di Restoran Madame Lily







Ricko Supriyono selaku Marketing & Business Development Manager Madame Lily mengatakan, pada dasarnya restoran Madame Lily memiliki konsep ingin membuat pelanggan nyaman, betah, ingin terus berlama-lama di restoran. Namanya memang tidak Indonesia sekali, tetapi menu-menu yang tersedia hampir secara keseluruhan menu nusantara.

“Interiornya kami buat senyaman mungkin. Dengan menggunakan warna alam untuk pilihan properti seperti warna koral. Ditambah dengan properti pohon palsu di tengah yang berfungsi sebagai penyekat area dan background foto-foto bagi pelanggan,” ucap Ricko yang ditemui di Plaza Indonesia belum lama ini.

Soal nama, memang sedikit kontra dengan menu-menu yang ditawarkan. Namun, ia menjamin bahwa resep-resep masakan lokal di restoran ini adalah resep terbaik dari pemilik restoran, Ibu Lily, yang jago membuat masakan nusantara. Maka tak heran bila kalangan sosialita, artis, hingga anak presiden suka makan di sini.

Di restoran Madame Lily tersedia puluhan menu. Mulai dari appetizer, main course, hingga dessert, semuanya selera nusantara. Seperti cireng udang, lumpia pisang, roti bakar tape, singkong keju susu, sate maranggi, nasi rames, gudeg, soto mi, mi aceh, bakwan malang, sapi panggang Karo, es cendol, es campur, es doger, hingga aneka kopi dan teh.

“Tentunya kami memiliki menu favorit dan menjadi andalan di restoran. Menu-menu tersebut ialah yang paling sering dipesan pelanggan dan direkomendasikan dari mulut ke mulut. Kami mengusung Indonesian food untuk mengangkat kuliner nusantara berserta street food-nya ke kalangan kelas atas yang menjadi target market mal ini,” sambungnya.

Menu favorit di Madame Lily salah satunya adalah Sapi Panggang Karo. Masakan yang diadaptasi dari makanan tradisional Sumatera Utara, Babi Lapo. Eits, tapi jagan salah sangka dulu. Babi Lapo bukan berarti tidak halal. Di Sumatera Utara sendiri, kuliner yang satu ini merupakan masakan halal karena ada yang dibuat dari daging sapi. Hanya saja, memang ada Babi Lapo yang dibuat dari daging non halal.

Agar tidak salah persepsi, Madame Lily mengubah nama masakan babi lapo menjadi Sapi Panggang Karo. Dijamin 100 persen halal. Terbuat dari daging sapi dengan bumbu dan resep yang diimplementasikan dari babi lapo. Aroma dari bumbu-bumbu yang dimasak sangat kuat, terutama garlic. Begitu disantap, rasa manis dan gurihnya melekat di tenggorokan. Rasanya tahan lama, apalagi disantap dengan seporsi nasi hangat, sambal andaliman, dan gulai daun singkong. Ingin makan lagi dan lagi. Satu porsi Sapi Panggang Karo dijual dengan harga Rp 95.000 untuk ukuran small dan Rp 115.000 untuk ukuran large.

Selain Sapi Panggang Karo yang menjadi favorit, menu lainnya adalah sate maranggi Purwakarta yang disajikan dengan nasi bakar teri dan daging pilihan tenderloin. Jangan heran kalau harga seporsinya mencapai Rp 95.000 – Rp 125.000, karena memang dibuat dari bahan pilihan. Ada juga menu lainnya seperti Bakwan Malang yang harganya Rp 72.000 -Rp 95.000, Soto Mi Rp 75.000, Cireng Udang Rp 50.000, Tahu Isi Rp 50.000, es campur Rp 45.000, es doger Rp 50.000, dan masih banyak lagi.

Bagi Anda yang tidak biasa menikmati kuliner lokal dengan harga setara dengan makanan kelas internasional mungkin akan kaget dengan harga-harga yang tertera di buku menu Madame Lily. Tapi ada harga ada rupa, sebab, semua menu memang dibuat dari bahan berkualitas dan sangat memprioritaskan higienitas.

“Jadi bagi orang-orang yang ragu makan masakan tradisional di warung-warung tenda atau street food lokal karena kebersihannya, maka bisa mencoba di Madame Lily. Ivan Gunawan, Ayu Ting-Ting, Syahrini, hingga anak presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, suka memesan menu street food di sini,” tandasnya.